Tanya Fiqih: Memahami Esensi Puasa dalam Pandangan Al-Quran

SHIAHINDONESIA.COM – Apakah yang sebenarnya dimaksud dengan puasa? Apakah itu sekadar menahan diri dari makan dan minum semata, ataukah ada makna yang lebih dalam di balik praktik keagamaan ini?

Dalam pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, kita memandang lebih dari sekadar aturan dan tradisi. Mari kita menjelajahi landasan spiritual dari puasa, melalui lensa Al-Quran dan hadis, untuk menyingkap esensi sejati dari ibadah yang mulia ini.

Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus. Dalam Surah Al-Baqarah, Allah Swt. menjelaskan bahwa puasa telah ditetapkan sebagai kewajiban bagi umat Muslim, sebagaimana juga telah ditetapkan bagi umat sebelumnya, dengan tujuan agar kita dapat mencapai ketakwaan. Hadis dari Nabi Muhammad Saw juga menggambarkan betapa pentingnya puasa dalam memperkuat spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Menurut Nabi Muhammad Saw., puasa Ramadan bukan hanya tentang menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga tentang menahan diri dari perilaku buruk seperti berbohong, ghibah (menggunjing), dan menyakiti orang lain. Dengan menjalankan puasa secara penuh, seseorang mendekatkan diri kepada Allah Swt. sehingga di hari kiamat, ia akan mendapat ganjaran yang besar.

Selain puasa Ramadan, ada pula puasa sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam. Puasa sunnah tidak hanya terbatas pada bulan Ramadan, tetapi juga bisa dilakukan pada bulan-bulan lainnya. Puasa sunnah memberikan kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendapatkan pahala besar di sisi Allah Swt.

Di antara puasa sunnah yang dianjurkan adalah puasa pada bulan Syawal, di mana seseorang dapat melakukan puasa selama tiga hari pada awal bulan, serta puasa pada hari-hari tertentu seperti hari Arafah, Asyura, dan lainnya. Puasa-puasa ini memiliki keutamaan dan pahala yang besar di sisi Allah Swt.

Selain bulan Ramadan, terdapat juga bulan-bulan lain yang memiliki keutamaan tersendiri, seperti bulan Rajab dan bulan Sya’ban. Puasa pada bulan-bulan tersebut juga dianjurkan karena membawa berkah dan kebaikan bagi umat Muslim.

Dengan menjalankan puasa sesuai dengan ajaran Islam, seseorang dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang meningkatkan ketakwaan dan kebersihan spiritual.

Semoga dengan menjalankan puasa dengan penuh kesadaran, kita dapat mendapatkan ridha dan berkah dari Allah SWT.

Sumber: Silakan rujuk ke link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca