Surat Terbuka untuk Amerika, Iblis yang Tidak Terlihat

SHIAHINDONESIA.COM – Di tengah derasnya arus informasi dan opini publik yang kerap dibentuk oleh kekuatan besar dunia, suara dari hati nurani sering kali tercecer dan tenggelam. Namun, tragedi kemanusiaan yang berlangsung di Palestina tak bisa lagi disikapi dengan diam. Surat terbuka ini lahir dari akumulasi amarah, luka, dan rasa muak terhadap kemunafikan yang dipertontonkan oleh negara adidaya, terutama Amerika Serikat, yang terus berdiri di balik kebiadaban penjajahan. Tulisan ini bukan sekadar kritik—ini adalah teriakan perlawanan dari mereka yang masih percaya pada nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebebasan sejati.

Dari: Seorang yang muak pada kemunafikan kekuasaan

Kepada:
Presiden Amerika Serikat
di Gedung Putih, Washington D.C.

Tuan Presiden,

Cukup sudah. Dunia sudah terlalu lama menahan muak. Setiap kali Anda membuka mulut atas nama demokrasi, kami tahu apa yang sebenarnya Anda ucapkan adalah: “Kami mendukung penjajahan selama itu menguntungkan kami.”

Dan lihatlah apa yang Anda lakukan terhadap Palestina.
Lihatlah wajah-wajah anak kecil yang hancur bersama reruntuhan rumahnya.
Lihatlah ibu-ibu yang menggendong jasad anaknya yang gosong.
Lihatlah tanah yang dibakar hidup-hidup oleh rudal buatan Anda, yang dilemparkan oleh rezim kolonial kesayangan Anda.

Anda tidak hanya menjadi saksi. Anda adalah sponsor utama kebiadaban itu.

Amerika: Negara Adidaya Munafik

Tuan Presiden,
Apa lagi yang perlu dibuktikan bahwa Amerika bukan penjaga perdamaian dunia, tetapi makelar perang dan pelindung penjajahan? Di hadapan dunia, Anda berbicara tentang hak asasi, tetapi tangan Anda basah oleh darah orang-orang tak bersalah.

Berhentilah berpura-pura menjadi pembawa damai. Dunia sudah tahu permainan kotor Anda. Setiap veto Anda di Dewan Keamanan hanyalah palu yang memukul lebih dalam lubang kubur rakyat Palestina.

Anda bilang Israel berhak membela diri?
Tapi siapa yang membela Palestina yang telah dibantai selama lebih dari 75 tahun?

Anda bicara soal terorisme?
Tapi siapa yang menyuplai bom, rudal, dan teknologi pengintai untuk melumpuhkan seluruh kota di Gaza?

Jangan salahkan dunia jika kini Amerika lebih dikenal sebagai penjaga penjajah, bukan penjaga perdamaian.

Kami Tidak Lagi Tertipu

Selama ini Anda merasa bisa memanipulasi opini publik dengan media besar, menciptakan narasi bahwa “Israel korban.” Tapi zaman sudah berubah. Anak-anak muda kami lebih cerdas dari propaganda Anda. Kami membaca sendiri. Kami menonton sendiri. Kami mendengar sendiri.

Dan kami menyaksikan dengan mata kepala kami: bahwa Anda, Tuan Presiden, adalah penyumbang utama genosida modern.

Jangan kira kami tidak tahu bagaimana industri senjata Anda menjadikan perang sebagai ladang bisnis. Semakin banyak nyawa melayang, semakin banyak keuntungan mengalir ke kantong-kantong para elite Anda.

Anda Bukan Presiden Kemanusiaan. Anda Pemilik Perang

Apa yang Anda banggakan dari kekuasaan jika hanya digunakan untuk membunuh secara legal? Apa harga satu veto Anda di PBB jika dibayar dengan darah anak-anak yang tubuhnya tak ditemukan utuh? Apa arti kata “freedom” jika satu-satunya yang Anda lindungi adalah kebebasan membantai?

Cukup, Tuan Presiden. Anda tidak sedang memimpin negara besar. Anda sedang memimpin mesin kematian.

Dan sejarah tidak akan memperlakukan Anda sebagai pahlawan. Nama Anda akan dikenang sebagaimana dunia mengenang tiran: dengan benci, dengan kutukan, dengan luka yang belum sembuh.

Kami Tidak Butuh Simpati Palsu

Jangan beri kami pernyataan duka dari podium, sementara tangan Anda tetap menandatangani cek bernilai miliaran dolar untuk membunuh lebih banyak warga sipil.

Kami tidak butuh air mata buaya di CNN, sementara Anda mengirim drone dan jet tempur ke langit Palestina.

Kami tidak butuh lagi janji solusi dua negara, karena satu negara telah dilumpuhkan total dan satu lagi Anda jadikan anak emas penjajahan.

Yang kami butuhkan adalah akhir dari kebohongan.
Yang kami tuntut adalah akhir dari pembunuhan massal yang Anda lindungi.
Yang kami lawan adalah Amerika yang sombong, yang merasa bisa membeli narasi dan menekan kebenaran.

Dan Percayalah, Dunia Sudah Tidak Takut Lagi

Kami bukan rakyat yang bisa dibungkam.
Kami bukan generasi yang bisa ditipu.
Dan kami bukan manusia yang diam saat manusia lainnya dibantai.

Tuan Presiden,
Apakah Anda sadar bahwa suara-suara kemarahan kini membanjiri jalanan Eropa dan Amerika sendiri? Apakah Anda tidak mendengar teriakan anak-anak muda di universitas-universitas Anda sendiri yang meneriakkan “Free Palestine” dengan nyali lebih besar daripada kebijakan luar negeri Anda?

Anda sedang kehilangan dunia. Anda sedang kehilangan narasi. Dan yang paling penting, Anda sedang kehilangan moralitas.

Kesimpulannya: Hentikan Dukungan Anda, atau Hancur Bersama Sejarah Busuk Anda

Jika Anda punya setitik saja rasa malu, hentikan dukungan militer pada penjajah. Cabut veto. Tarik dana. Tarik pasokan senjata. Akui bahwa Israel telah menjadi entitas penjajah dan pelanggar hak asasi paling brutal di zaman modern.

Jika tidak, bersiaplah dicatat oleh sejarah sebagai Presiden yang lebih peduli pada uang dan kekuasaan daripada nyawa manusia.

Dan kami pastikan:
Setiap suara kami, setiap tulisan kami, setiap langkah kami akan terus menyuarakan perlawanan.
Sampai langit Palestina kembali biru.
Sampai tawa anak-anak di Gaza tak lagi tenggelam oleh suara rudal.
Sampai Amerika tidak lagi jadi simbol kekuasaan, melainkan pengingat bahwa diam terhadap kezaliman adalah kejahatan itu sendiri.

Kami tidak diam. Kami tidak takut. Dan kami tidak akan berhenti.

Dari seseorang yang berdiri di sisi kebenaran, bukan di sisi kekuasaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Eksplorasi konten lain dari

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca