SHIAHINDONESIA.COM – Bulan Syakban merupakan salah satu bulan yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Bulan ini merupakan persiapan menuju Ramadhan, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Dalam sebuah riwayat, Imam Ja’far Shadiq a.s. pernah ditanya tentang amalan terbaik yang dilakukan di bulan Syakban, lalu beliau menjawab:
“Bersedekah dan istighfar.” (Iqbal al-A’mal, jil. 3, hal. 294)
Jawaban singkat dari Imam Ja’far Shadiq a.s. ini menunjukkan bahwa dua amalan utama yang perlu diperbanyak di bulan Syakban adalah bersedekah dan memohon ampun (istighfar). Kedua amalan ini memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur’an dan hadis-hadis dari Ahlulbait a.s.
Keutamaan Bersedekah di Bulan Syakban
Sedekah merupakan salah satu amal kebajikan yang memiliki banyak manfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Imam Ja’far Shadiq a.s. berkata:
“Sedekah di bulan Syakban akan melipatgandakan pahala dan menjauhkan seseorang dari api neraka.” (Bihar al-Anwar, jil. 94, hal. 49)
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)
Ayat ini menjelaskan bahwa sedekah yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Di bulan Syakban, di mana amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT, memperbanyak sedekah dapat menjadi sarana untuk memperoleh keberkahan dan keberlimpahan rezeki.
Imam Ali a.s. juga berkata:
“Sedekah dapat menolak bala dan memperpanjang umur.” (Ghurar al-Hikam, hadis ke-5124)
Bersedekah di bulan Syakban juga merupakan bentuk persiapan untuk memasuki bulan Ramadhan. Dengan memperbanyak sedekah, seorang Muslim melatih diri untuk lebih dermawan dan peduli kepada sesama, sehingga dapat menghayati makna ibadah puasa yang mengajarkan solidaritas sosial.
Keutamaan Istighfar di Bulan Syakban
Selain sedekah, Imam Ja’far Shadiq a.s. juga menekankan pentingnya istighfar di bulan Syakban. Istighfar adalah permohonan ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan, dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik.” (QS. Hud: 3)
Imam Ja’far Shadiq a.s. berkata:
“Barang siapa beristighfar tujuh puluh kali pada bulan Syakban, Allah akan mengampuni dosa-dosanya, meskipun ia termasuk orang-orang yang celaka.” (Wasail al-Syiah, jil. 10, hal. 301)
Bulan Syakban merupakan bulan di mana catatan amal manusia diangkat kepada Allah SWT. Oleh karena itu, memperbanyak istighfar dapat menjadi sarana untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan. Istighfar juga merupakan bentuk ketundukan seorang hamba kepada Allah, mengakui kelemahan dan kesalahannya, serta berharap mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya.
Imam Ali Zainal Abidin a.s. dalam Munajat al-Ta’ibin juga menekankan pentingnya istighfar yang lahir dari kesadaran dan penyesalan mendalam atas dosa-dosa yang telah diperbuat.
Hadis dari Imam Ja’far Shadiq a.s. mengenai keutamaan bersedekah dan istighfar di bulan Syakban mengajarkan kita bahwa bulan ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri. Sedekah membantu membersihkan harta dan hati, sementara istighfar membantu membersihkan jiwa dari dosa-dosa. Dengan melakukan kedua amalan ini, seorang Muslim dapat mempersiapkan dirinya untuk memasuki bulan Ramadhan dengan keadaan yang lebih baik dan penuh keberkahan.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk mengamalkan nasihat Imam Ja’far Shadiq a.s. ini, sehingga kita dapat memanfaatkan bulan Syakban dengan sebaik-baiknya sebagai bekal menuju bulan suci Ramadhan. Wallahu a’lam.