SHIAHINDONESIA.COM – Isu penolakan terhadap lagu “APT” dari Bruno Mars belakangan ini menjadi sorotan utama di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan umat Muslim yang peduli terhadap isu kemanusiaan dan keadilan. Banyak dari kita merasa cemas dan marah ketika mengetahui bahwa seorang seniman ternama seperti Bruno Mars diduga terlibat dalam dukungan terhadap Zionis Israel, yang telah melakukan tindakan penindasan terhadap rakyat Palestina selama lebih dari tujuh dekade.
Dalam konteks ini, penolakan terhadap lagu-lagu dan karya seni yang dianggap mendukung Zionis bukan hanya sekadar reaksi emosional, tetapi juga merupakan langkah tegas untuk menunjukkan posisi kita sebagai umat Muslim yang mengedepankan prinsip keadilan dan solidaritas.
Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab moral untuk menolak segala bentuk penindasan. Ketika kita mendengarkan lagu-lagu dari artis yang diduga mendukung Zionis, kita seolah-olah memberikan dukungan moral kepada mereka dan pada tindakan yang tidak adil. Ini menjadi semakin penting ketika kita menyadari bahwa rakyat Palestina telah mengalami penderitaan yang luar biasa. Memilih untuk tidak mendengarkan karya seni yang membawa muatan politik yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan adalah pernyataan yang jelas dan tegas tentang komitmen kita terhadap keadilan, khususnya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Kewajiban Menjaga Nilai-Nilai Agama
Al-Qur’an mengajarkan kita untuk berpegang pada nilai-nilai keadilan dan menolak segala bentuk penindasan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu sebagai penegak keadilan, sebagai saksi karena Allah, walaupun itu terhadap dirimu sendiri atau terhadap orang tua dan kerabatmu.” Surah Al-Ma’idah (5:8),
Ayat ini menekankan pentingnya keadilan, bahkan ketika harus menghadapi situasi yang sulit. Menolak dukungan terhadap pendukung Zionis adalah bentuk nyata dari sikap keadilan tersebut. Ketika kita memilih untuk tidak mendengarkan lagu-lagu atau karya seni yang berpotensi mendukung penindasan, kita secara tidak langsung mengambil sikap tegas terhadap apa yang dianggap tidak adil, terutama dalam konteks penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina.
Kesadaran Kolektif Terhadap Ketidakadilan
Ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina adalah isu kemanusiaan yang harus mendapatkan perhatian serius dari kita semua. Setiap hari, kita mendengar berita tentang serangan, pengusiran, dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Ini adalah penderitaan yang sangat nyata dan tak terbayangkan.
Dalam konteks ini, memilih untuk tidak mendukung artis atau produk yang dianggap mendukung penindasan adalah cara untuk menunjukkan bahwa kita tidak diam terhadap ketidakadilan yang berlangsung. Penolakan terhadap lagu tersebut adalah tindakan yang dapat membangkitkan kesadaran kolektif di kalangan masyarakat dan mendorong lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam gerakan kemanusiaan yang lebih besar, terutama dalam mendukung rakyat Palestina yang teraniaya.
Peran Seni dalam Masyarakat
Seni memiliki kekuatan luar biasa untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi opini publik. Ketika seorang artis terkenal seperti Bruno Mars terlibat dalam dukungan terhadap Zionis, hal ini dapat berdampak luas. Lagu-lagu dan karya seni sering kali menciptakan koneksi emosional dengan pendengar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa mendengarkan karya yang mendukung penindasan dapat dianggap sebagai bentuk normalisasi terhadap tindakan yang tidak etis.
Ketika kita memilih untuk mendukung artis yang berpegang pada nilai-nilai keadilan, kita memberikan suara kepada mereka yang teraniaya dan mengirimkan pesan bahwa kita menolak setiap bentuk penindasan, termasuk penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina.
Tindakan yang Dapat Diambil untuk Mendukung Palestina
- Edukasi Diri dan Lingkungan: Mengetahui lebih dalam tentang isu-isu Palestina dan keterlibatan seniman tertentu dalam politik adalah langkah awal yang penting. Membaca berita, mengikuti diskusi, dan berbagi informasi tentang situasi yang dihadapi rakyat Palestina dapat membantu kita mengembangkan perspektif yang lebih baik. Media sosial juga dapat menjadi alat yang efektif untuk menyebarkan kesadaran ini.
- Dukung Seniman yang Mengedepankan Keadilan: Carilah dan dukung seniman yang secara terbuka menunjukkan komitmen terhadap keadilan dan hak asasi manusia, terutama yang mendukung perjuangan rakyat Palestina. Ini dapat mencakup seniman yang berbicara tentang isu-isu sosial dan politik melalui karya mereka. Dengan cara ini, kita dapat memberikan dorongan kepada mereka untuk terus berkarya tanpa terlibat dalam isu-isu yang kontroversial.
- Berpartisipasi dalam Kampanye dan Gerakan: Bergabunglah dengan kampanye yang mendukung keadilan untuk Palestina. Ini dapat mencakup demonstrasi, petisi, atau kegiatan sosial yang bertujuan untuk menyoroti isu-isu ini. Melalui partisipasi aktif dalam gerakan ini, kita dapat menunjukkan solidaritas dan komitmen kita terhadap keadilan.
- Membangun Jaringan Dukungan: Sangat penting untuk membangun jaringan dengan individu dan kelompok yang memiliki visi dan misi yang sama dalam memperjuangkan keadilan. Dengan bergabung dalam komunitas yang peduli, kita dapat saling mendukung dan memperkuat suara kita dalam menghadapi ketidakadilan yang dihadapi rakyat Palestina.
Menolak untuk mendengarkan lagu “APT” dari Bruno Mars bukan hanya sekadar pilihan pribadi, tetapi merupakan tindakan yang mencerminkan komitmen kita terhadap keadilan dan hak asasi manusia, khususnya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Sebagai bukti, dalam pertunjukan di Tel Aviv, Mars tidak hanya menyanyikan lagu-lagunya yang populer, tetapi juga menambahkan elemen yang menunjukkan dukungan terhadap budaya Israel, seperti menyanyikan frasa “Aku mencintaimu” dalam bahasa Ibrani dan memainkan lagu anak-anak Israel. Hal ini menunjukkan kedekatannya dengan penonton dan memberi kesan positif terhadap Israel.¹
Meskipun menghadapi tekanan dari gerakan Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS), yang menyerukan untuk tidak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, Mars tetap melanjutkan konsernya tanpa menghiraukan seruan tersebut. Keputusan ini menegaskan komitmennya untuk tampil di negara tersebut dan memberikan pernyataan yang mendukung Israel.²
Warisan Yahudi dari pihak ayahnya memberikan latar belakang yang kompleks dalam pandangannya terhadap Israel. Ayahnya, yang memiliki darah Yahudi, serta pernyataan dari promotor konser yang menunjukkan solidaritas dengan rakyat Israel di tengah konflik, menambah dimensi politik pada tindakan dan pernyataannya. Hal ini dapat ditafsirkan sebagai dukungan yang lebih mendalam terhadap negara tersebut.³
Dengan konteks ini, tindakan Bruno Mars selama konsernya di Tel Aviv dapat dilihat sebagai penguatan sikap pro-Israel, yang memicu perdebatan dan kontroversi lebih lanjut di kalangan penggemar dan aktivis yang mendukung Palestina.
Sebagai umat Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk bersikap tegas terhadap pendukung Zionis dan menunjukkan dukungan kepada mereka yang teraniaya. Mari kita ambil langkah konkret untuk menegakkan nilai-nilai yang kita anut dan menjadi suara bagi mereka yang tidak terdengar.
Dalam setiap tindakan kita, semoga kita selalu diingatkan untuk berjuang demi keadilan dan hak setiap manusia, termasuk rakyat Palestina. Dengan bersatu dan bersuara, kita dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan manusiawi. Perjuangan kita untuk Palestina adalah perjuangan kita untuk keadilan dan kemanusiaan.
Referensi: