SHIAHINDONESIA.COM – Dalam Islam, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah). Namun, tidak hanya sekedar menuntut ilmu, tetapi sikap dan adab seorang murid dalam proses pembelajaran juga sangat penting. Artikel ini akan membahas bagaimana sepatutnya seorang murid bersikap berdasarkan ajaran Islam, dengan merujuk pada sebuah hadis dari kitab Syiah.
Hadis yang akan kita bahas kali ini berasal dari kitab Syiah, Nahj al-Balaghah, yang merupakan kumpulan khutbah, surat, dan perkataan Imam Ali ibn Abi Talib. Salah satu hadis yang relevan mengenai adab seorang murid berbunyi:
“Barang siapa yang mengajarkan aku satu huruf, maka dia telah menjadi tuanku.”
Sikap yang Sepatutnya Dimiliki Seorang Murid
- Menghormati Guru
Hadis di atas menekankan pentingnya menghormati guru. Seorang murid harus melihat gurunya sebagai sosok yang patut dihormati dan dihargai. Menghormati guru tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga dalam tindakan dan sikap. Misalnya, mendengarkan dengan penuh perhatian saat guru mengajar, tidak menyela ketika guru berbicara, dan menghargai pendapat serta pandangan guru. Rasulullah SAW bersabda, “Bukan termasuk umatku orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang lebih muda.” (HR. Ahmad). - Menunjukkan Kerendahan Hati
Seorang murid harus memiliki sikap rendah hati dan tidak sombong. Kerendahan hati akan membuka hati dan pikiran untuk menerima ilmu dengan lebih baik. Imam Ali AS berkata, “Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak memiliki kerendahan hati.” Dengan sikap rendah hati, seorang murid akan lebih mudah menerima kritik dan saran dari gurunya, yang tentunya akan mempercepat proses belajar. - Bersungguh-sungguh dalam Menuntut Ilmu
Kesungguhan adalah kunci utama dalam menuntut ilmu. Seorang murid harus memiliki semangat dan tekad yang kuat dalam belajar. Allah SWT berfirman, “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS. Al-Ankabut: 69). Dalam prakteknya, kesungguhan ini bisa diwujudkan dengan rajin mengerjakan tugas, membaca buku, dan aktif bertanya ketika ada hal yang belum dipahami. - Berakhlak Mulia
Selain cerdas dan pandai, seorang murid juga harus berakhlak mulia. Akhlak yang baik akan membuat ilmu yang dimiliki menjadi berkah dan bermanfaat. Imam Ali AS berkata, “Ilmu tanpa akhlak seperti api tanpa kayu bakar.” Berakhlak mulia berarti menjaga lisan, bersikap jujur, tidak menyontek, dan selalu berbuat baik kepada sesama. - Memiliki Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
Rasa ingin tahu yang tinggi adalah modal penting dalam menuntut ilmu. Seorang murid harus selalu merasa haus akan pengetahuan dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah dipelajari. Imam Ja’far al-Sadiq AS berkata, “Setiap kali seseorang belajar sesuatu yang baru, dia akan menyadari betapa sedikit yang dia ketahui.” Rasa ingin tahu ini akan mendorong murid untuk terus belajar dan mencari ilmu sepanjang hayat. - Mengamalkan Ilmu yang Diperoleh
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Seorang murid harus berusaha mengamalkan ilmu yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Dengan mengamalkan ilmu, kita tidak hanya mendapatkan manfaat untuk diri sendiri, tetapi juga dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Menjadi murid yang baik dalam Islam bukan hanya tentang mengumpulkan pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana bersikap dan berperilaku dalam proses pembelajaran. Dengan menghormati guru, menunjukkan kerendahan hati, bersungguh-sungguh, berakhlak mulia, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan mengamalkan ilmu yang diperoleh, kita dapat menjadi murid yang baik dan mendapatkan keberkahan dalam menuntut ilmu.
Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari hadis ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai murid. Dengan begitu, kita tidak hanya akan menjadi orang yang berilmu, tetapi juga orang yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi sesama.